Nasional

Menelusuri Makam Keramat Berlanjut ke Nipah Larangan Yang Terkenal Paling Angker di Desa Teluk Meku

×

Menelusuri Makam Keramat Berlanjut ke Nipah Larangan Yang Terkenal Paling Angker di Desa Teluk Meku

Sebarkan artikel ini

 

Oleh : Rudi Dalimunthe

Sebelumnya jurnalis harianstar.com menelusuri mengenai tempat terkenalnya dengan lokasi Keramat di Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat.

Lokasi pemakaman tua itu diketahui oleh warga sekitar, bahwa perkuburan keramat adalah bekas lokasi perkampungan yang ada di Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan puluhan tahun silam dalam peradaban keberadaan kebesaran tokoh Agama.

Kini Jurnalis harianstar.com kembali membuka takbir cerita dari masyarakat Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat.

Takbir lanjut cerita kembali di buka oleh Jumaris (61) warga Dusun 1 Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, saat di temui oleh Jurnalis harianstar.com

Awalnya masih cerita mengenai “Makam Kuburan Keramat” konon yang tidak mengetahu asal – usulnya keluarga atau keturunan peradapan tokoh agama itu ,yang kini diketahui keberadaan makam tua Kuburan Keramat Desa Teluk Meku.

Tutup cerita masalah Makam Keramat, Jumaris yang terlihat duduk dengan santai di bagian pojok tempat duduknya mengakhiri cerita tentang kuburan tua yang disebut Keramat di desa itu.

Dengan tubuh yang sudah mulai menua, ia duduk sambil menghisap sebatang rokok dan meneguk secangkir kopi menceritakan keberadaan tempat yang paling angker di wilayah Desa Teluk Meku, yang melebihi Makam Keramat yang juga tak luput dari oretan oretan, tulisan -tulisan Jurnalis Harianstar.com.

Di Desa Teluk Meku di ketahui adanya tempat Hutan Nipah Larangan. Namun jika kita lihat dari GPS Maps bahwa lokasi yang kita maksud adalah wilayah Tanjung Nipah Larangan yang terdata oleh GPS Maps posisi Nipah Larangan itu terdapat di tepi bibir Pantai Selat Malaka.

Menurit ceritanya, Nipah Larangan itu juga diketahui awalnya tempat perkampungan masyarakat pendatang yang berjumlah sekitar 300 penduduk.

Dan asal – usulnya hingga kini, belum di ketahui apa sebab musabab masyarakat sekitar itu meninggalkan perkampungan Nipah Larangan.???….

Dugaan sementara Nipah Larangan itu adalah tempat lokasi yang paling angker terkenal di Desa Teluk Meku. Bahkan ada beberapa Paranormal mengatakan, jika Nipah Larangan itu tempat pusatnya kerajaan Goib maka bagi masyarakat sekitarnya maupun dari masyarakat luar apabila berbuat hal -hal yang di larang di lokasi itu akan mengalami keburukan, sakit hingga kematian.

Soal Goib di lokasi itu “Nipah Larangan” hanya Wallahualam Bissawab yaitu hanya Allah SWT yang maha mengetahui segalanya.

Perkampungan Nipah Ralangan itu kini menjelma menjadi sebuah perkampungan ratusan kuburan yang terdapat di tepi pantai Tanjung Nipah Larangan Selat Malaka.

Nipah Larangan yang terletak di wilayah Dusun 7 Paluh Sipat atau dikenal di lokasi Puluh Badak Ujung termasuk di lokasi Kwala Sei Lepan Kabupaten Langkat.

Jumaris warga Desa Teluk Meku pernah dua kali masuk ke lokasi Nipah Larangan itu. Ia juga menjelaskan, jika Nipah Larangan itu adalah suatu perkampungan yang di duduki oleh ratusan orang -orang yang pertama membuka perkampungan itu, yang kini diketahui tempat ratusan makam perkuburan keramat dan makam tersebut sudah banyak tergerus oleh air pasang laut

“Kami masuk kelokasi itu sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, pada ketika itu sekitar puluhan rombongan warga desa mau membuat Jamu Laut,” ujarnya.

Diceritakannya, di lokasi Nipah Larangan yang saya lihat terdapat tumpukan tumpukan batu nisan pada jaman pra sejarah.

Namun sayang,…lokasi Nipah Larangan itu tidak di perbolehkan untuk memfoto – foto, karena takut apabila berbuat macam macam maka akan mendapat sial, celaka hingga mengalami kematian.

Apa sebab dibilang terkenal namanya Nipah Larangan ?… ” di tempat itu terkenal sangat angker maka tidak di perbolehkan melakukan hal hal niat buruk.

Lanjut Jumaris, dari sekitar 50 orang rombongan kami yang datang ke lokasi itu, beberapa kami mengumpulkan tulang berulang tengkorak manusia, lalu kami kumpulkan dan meletakan tulang berulang itu ke tempat daratan.

Seketika ada salah satu perempuan dari rombongan kami mengalami kerasukan Roh Goib dengan berkata, meminta buatkan 1 Mesjid di lokasi tersebut.

Dan menurut salah satu Paranormal seketika wilayah Nipah Larangan itu adalah tempat kerajaan alam Goib. “Semua istilahnya, Pulau Kampe, Pulau 9 tunduknya ke Nipah Larangan ” sebut jumaris sambil menegukkan kembali segelas kopi.

Apa sebab di katakan tunduk ke Nipah Larangan ?.. itu menurut Paranormal atau juru kunci Nipah Larangan yang kini telah wafat itu tunduk dari mahluk gaibnya, yaitu suatu kerajaan Goib yang terbesar di lokasi Nipah Larangan atau Pusat kerajaan Goib terbesar di pinggiran Pantai Selat Malaka.

Dan terjadinya perkampungan di Nipah Larangan itu hampir sudah 2 aba yang lalu..dan mayoritas di kampung Nipah Larangan ataupun warga Desa Teluk Meku ini mayoritar orang awam berasal dari suku Banjar (Kalimantan) dan suku Kubu yang berasal dari wilayah Riau Bagan yang tak lain dua suku yang pertama kali masuk ke Desa Teluk Meku.

Keangkeran terdengar Nipah Larangan itu membuat orang orang yang mendengarkannya membuat bulu kuduk merinding, dibalik cerita.

Salah seorang warga setempat Zunaidi yang kini telah berusia sekitar 50 tahun, seketika itu ia sedang mengejar ngejar ternak ayamnya yang lepas dari kandang.

Zunaidi tidak menyadari hingga keberadaannya sampai ke hutan Nipah Larangan, tak di sangka dua bola matanya melihat lokasi Nipah Larangan itu terlihat suatu pandangan yang sangat luar biasa.

“Kulihat di lokasi sekitaran Nipah Larangan ku lihat sebuah pantai dengan pantai pasir putih yang di sekitarnya tumbuh pepohonan pohon cemara. Pandangan luar biasa sangat indah dan terdapat suatu perkampungan yang sangat penuh dengan masyarakat yang damai. Dari pandangan yang tak terduga duga itu ku melihat satu diantaranya terdapat sebuah bangunan Mesjid yang sangat megah berwarna kuning ke emas emasan.

Terlihat beberapa masyarakat yang sedang beribadah di Mesjid yang sangat agung itu juga terdapat sebuah pohon kates (Pepaya ) yang buahnya seperti buah kates berlapisan emas dan yang terlihat bersinar -sinar.

Dari sosok pandangan terlihat masyarakat yang ramah dan damai.

Namun seketika pandangan yang luar biasa itu akhirnya tertutup, tak menyadari waktu sudah mulai senja dan pandangan berubah menjadi gelap gulita serta berubah menjadi hutan yang tak karuan semak belukar di penuhi sekeliling pohon sawit dan busut -busut yang menjulang keatas permukaan bumi (BERSAMBUNG)