MEDAN– Sebagai wujud kepedulian terhadap pengembangan masyarakat, Sharp Indonesia kembali menggelar program Sharp Class.
Pada program pendidikan yang dibesut Sharp Indonesia itu sebagai upaya membantu pemerintah dalam meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill siswa SMK untuk lebih siap menghadapi dunia kerja sehingga dapat menurunkan jumlah pengangguran.
Sukses berjalan lebih dari 9 tahun, tercatat 790 siswa berhasil lulus dari program Sharp Class.
Dimana 10% diantaranya telah bekerja di Sharp Indonesia, dan lulusan lainnya diserap beragam perusahaan swasta atupun perusahaan internasional di berbagai wilayah di Indonesia.
Kali ini Sharp Class hadir di SMK Boedi Luhur di Kabupaten Bekasi, Rabu (25/9/2024).
Pelaksanaan program ini ditandai dengan penandatangan MoU yang dihadiri Head of Customer Satisfaction Division, PT Sharp Electronics Indonesia,
Lise Tiasanty, SIP MM, Head of Marcom Division, PT Sharp Electronics Indonesia, Martinus Roy Hunto.
Hadir juga PR & Brand Communication Head Department, PT Sharp Electronics Indonesia, Pandu Setio, Kepala Sekolah SMK Boedi Luhur Bekasi, Hj. Euis Subaekah, M.Pd dan I Made Supriatna, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah III .
Lise Tiasanty menyebutkan, program ini telah diadakan 21 kali sejak 2015. Inisiatif ini lahir sebagai bentuk kontribusi Sharp dalam bidang pendidikan guna meningkatkan kompetensi siswa SMK agar memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kami berharap melalui program ini, semakin banyak lulusan siswa SMK yang dapat terserap industri bahkan menjadi seorang wirausaha,” ungkap Lise.
Dikatakanya, program ini tidak hanya berhenti sampai pemberian materi dan praktek, Sharp pun akan memberikan kesempatan bagi siswa yang bertalenta untuk magang bahkan bekerja di PT Sharp Electronics Indonesia setelah lulus nanti.
Kepala SMK Boedi Luhur, Euis Subaekah menyatakan rasa bangga menjadi bagian dari program ini.
“Kurikulum Sharp class sangat bersinergi dengan kurikulum sekolah, semoga lulusan kami bisa menjadi siswa yang kompetitif dan mandiri sehingga mereka memiliki masa depan yang lebih cerah,” katanya.
Selama dua bulan ke depan, 25 pelajar akan dibekali materi dan pelatihan oleh staf profesional Sharp.
Guna memperlancarkan proses belajar, selain merenovasi ruang kelas menjadi nyaman, Sharp pun mendonasikan peralatan praktek serta produk seperti smart TV dan AC. ( swisma )